Hakikat MOBIL KASIH SAYANG

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Bismillahirrahmanirrahim

Hakikat MOBIL KASIH SAYANG
Dengan senantiasa bermohon Ridha dan Tolong dari Allah SWT, penulis menyampaikan atau menyajikan sebuah perumpamaan “Mobil Kasih Sayang”. Hal ini penulis sampaikan semata-mata untuk sarana ibadah kepada Allah, jadi tidak ada maksud yang selain-nya. Tulisan ini juga tidak untuk mencari pembenaran tetapi berharap untuk mendapatkan kebenaran sebagai tujuan kebenaran dengan kebenaran yang dijalankan.

Mobil Kasih Sayang merupakan kendaraan utama yang mampu membawa dan menghantarkan penumpangnya ke tempat tujuan dengan nyaman, selamat menuju tempat kasih sayang. Mobil Kasih Sayang dapat berjalan dengan baik dan sempurna manakala pengemudi dan para penumpangnya senantiasa menjaga dan merawat keutuhannya.
Namun kenyataan saat ini, pengemudi atau para penumpang Mobil Kasih Sayang, lebih banyak memilih mengambil sebagiannya untuk menghantarkannya ke tempat tujuan. Sehingga mobil yang utuh dan indah itu terbagi-bagi menjadi banyak bagian sesuai keinginan daripada para penumpangnya. Ada yang mengambil roda-nya saja, sebagai kendaraan menuju tujuan dan menamakan dirinya roda Mobil Kasih Sayang, ada yang mengambil mesin-nya saja dan menamakan dirinya mesin Mobil Kasih Sayang, ada juga yang hanya mengambil rem-nya saja dan menamakan dirinya rem Mobil Kasih Sayang, sebagian lagi mengambil body-nya saja serta menamakan dirinya body Mobil Kasih Sayang, sementara yang mengambil kemudi-nya saja menamakan dirinya kemudi Mobil Kasih Sayang, dan seterusnya. Hingga Mobil Kasih Sayang terbagi menjadi bagian-bagian yang kecil hingga menjadi sekitar 73 bagian.
Dan setiap bagian mobil itu merasa paling benar dan yakin bahwa bagiannya-lah yang dapat membawa dirinya sampai tujuan, misalnya roda Mobil Kasih Sayang menyatakan kalau dia yang paling benar dan bisa (Penumpang roda Mobil Kasih Sayang  mengatakan : akulah yang menggelindingkan body mobil jadi akulah yang paling benar dan berjasa), body Mobil Kasih Sayang juga menyatakan bahwa dia yang paling benar dan bisa (Penumpang body Mobil Kasih Sayang  mengatakan : akulah tempat untuk duduk, jika tidak ada aku apakah kalian akan bisa sampai hanya menaiki roda, niscaya kalian akan tergilas sendiri, jadi akulah yang paling benar dan berjasa), sementara mesin Mobil Kasih Sayang juga menyatakan kalau dirinya yang benar dan bisa (Penumpang mesin Mobil Kasih Sayang  mengatakan : Akulah yang menggerakkan roda yang di atasnya ada body, apakah kalian bisa bergerak bila tanpa aku, jadi akulah yang paling benar dan berjasa). Jadi pada dasarnya setiap bagian dan pengikutnya semua menyatakan bahwa hanya bagiannya-lah yang paling benar dan yang bisa membawanya sampai tujuan kasih sayang.
Setiap bagian menghias diri seindahnya-indahnya, bahkan mungkin ada diantara bagian itu yang mendapat bantuan dari penumpang Mobil yang lain (yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja) menginginkan agar Mobil Kasih Sayang berjalan menurut bagiannya tidak berjalan secara utuh selayaknya Mobil. Tentunya Mobil yang lain sebagai saingan Mobil Kasih Sayang menginginkan agar Mobil Kasih Sayang tidak akan pernah berwujud mobil lagi tetapi berwujud bagian-bagian mobil, sehingga mereka lebih mudah untuk mengalahkannya dalam perjalanan dan pertandingan. 
Sementara pengikut bagian Mobil Kasih Sayang seiring berjalannya waktu bukannya sadar tetapi semakin terlena dan semakin enggan untuk introspeksi. Mereka menghias diri untuk menampilkan dirinya sebagai bagian yang benar dan sempurna, karena kenyakinannya bahwa bagiannya yang benar. Namun hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, kenyataannya salah satu diantara bagian itu tidak ada yang mampu membawa penumpangnya kepada tujuan kasih sayang. Tetapi  mereka tetap saja tidak sadar. Mereka belum mengambil pelajaran apa malas menggambil pelajaran dari apa yang mereka kerjakan saat ini tidaklah ada yang tahu (yang tahu jawabnya adalah mereka sendiri). Mereka masih tetap kekeh (bersikeras) dengan kenyakinannya bahwa dirinya merupakan salah satu bagian yang benar.
Padahal bila para pengemudi dan penumpang mau mengambil pelajaran dari apa yang dikerjakannya, sungguh masing-masing bagian itu sebenarnya tidak akan pernah sampai kepada tujuan dengan selamat bila masih dalam bentuk bagian-bagian. Karena yang bisa dan dapat menghantarkan mereka kepada tujuan kasih sayang yaitu itu Mobil Kasih Sayang, Yang benar benar benar berwujud Mobil Kasih Sayang bukan bagian-bagian Mobil Kasih Sayang. Artinya bagian-bagian Mobil Kasih Sayang mesti harus dirangkai dan dirakit lagi, agar menjadi bentuk yang utuh lagi menjadi Mobil Kasih Sayang. Tentunya memang tidaklah mudah untuk merangkai dan merakitnya, tetapi itu harus, karena hanya dengan cara itulah Mobil Kasih Sayang akan utuh dan kuat lagi. Sehingga mampu membawa penumpangnya kepada tujuan Kasih Sayang dan dapat memenangkan pertandingan
Demikian sedikit tulisan yang penulis sajikan, mudah-mudahan para pembaca dapat memahami dan mengerti makna dan hakikat tulisan ini, sehingga dapat menjadi suatu amalan yang baik dan bermanfaat. Akhirnya bila ada salah kata, atau kurang jelas dalam penyampaian mohon dimaafkan.


Catatan :

  Sungguh untuk kuat (utuh) harus bersatu (berjama’ah) dan untuk bersatu meski harus ada pengikatnya, dan sebaik-baik pengikat adalah Bismillahirrahmanirrahim (Kasih sayang).

 Bismillahirrahmanirrahim adalah ruh yang harus ditanamkan dan disebarkan agar tumbuh subur di setiap jiwa yang ada di semesta alam, karena Bismillahirrahmanirrahim merupakan ajaran luhur yang mengajak dan menjadikan pengikutnya ber Kasih Sayang.


Alhamdulillahirabbil’alamin

09 Maret 2013
Putra Rakyat Jelata



Abdullah Soim Utomo

No comments: