Bismillahirrahmanirrahim
Pada
kesempatan ini penulis berusaha untuk menyampaikan pemahaman tentang hakikat
dari Kalimat yang sangat indah yaitu Bismillahirrahmanirrahim.
Yang mana kalimat Bismillahirrahmanirrahim
memiliki makna yang sangat mulia, dan sangking (karena sangat) mulianya kalimat
ini, hingga ada suatu pernyataan yang mengatakan bahwasannya segala amal yang tidak diawali
atau didasari Basmallah tertolak. Artinya sebanyak dan sebesar
apapun amal yang diperbuat oleh seseorang tidak akan pernah sampai ke hadirat
Allah SWT, bila tidak diawali/ didasari dengan Bismillahirrahmanirrahim.
Mengingat begitu sangat pentingnya Bismillahirrahmanirrahim dalam pengabdian seorang hamba kepada Allah, mendorong penulis untuk mengupas dan menjabarkan hakikat kalimat Bismillahirrahmanirrahim semampu ilmu yang penulis fahami dan mengerti, yang Allah telah limpahkan/ anugerahkan kepada penulis.
Bismillahirrahmanirrahim bila disimak dari sudut bahasa
bermakna “Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Penyayang”. Pemahaman secara bahasa dengan apa adanya
inilah, yang saat ini paling banyak berkembang/ dianut masyarakat di bumi
Indonesia bahkan mungkin di dunia international. Sehingga pemeluk agama Islam
hingga saat ini belum mampu menjadi Khalifah
fil Ardh dan juga belum bisa/ mampu menjadikan Islam sebagai agama Rahmatan
lil ‘alamin, padahal jumlah umat Islam saat ini sungguh sangatlah besar. Selain
akibat dari hanya memahami yang tertulis/ tersurat yang apa adanya tanpa
mendalami hakikat Bismillahirrahmanirrahim
secara sebenarnya inilah, bisa menjadikan seseorang secara individu yang sudah
mengaku beragama Islam tapi perilakunya belumlah mencerminkan perilaku yang
Islam. Sebagai contoh seseorang mau mencuri mengucapkan Bismillahirrrahmanirrahim padahal jelas-jelas itu perbuatan
maksiat, seseorang sebelum ke kantor atau memulai pekerjaan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim tetapi tetap
saja masih melakukan korupsi atau perbuatan maksiat lainnya. Bahkan yang lebih
memprihatinkan ada sebagian orang yang beragama Islam yang menduduki suatu
jabatan di pemerintahan ataupun swasta berjanji atas nama Allah dengan diawali
membaca Bismillahirrahmanirrahim
tetapi perbuatannya sungguh sangat merusak tatanan dan keadilan. Ini banyak
dilihat/ dibuktikan dengan marak dan banyaknya tontonan yang menyajikan
segolongan pemimpin yang tidak amanah. Selain itu juga masih banyak orang yang
dengan mudah menghilangkan nyawa orang lain, dengan alasan tertentu dengan
didahului membaca atau mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim.
Ya ya ya… itulah kenyataan yang saat ini terjadi.
Di dunia
international tidak kalah bergejolaknya, bahkan sesama muslim saling menggempur
dan saling membunuh tanpa mengenal belas kasih, hanya karena dorongan pembenaran
aqidah atau kepentingan tertentu yang belum tentu merupakan kepentingan dalam
pengabdiannya kepada Allah SWT. Mereka mengumandangkan Allahu Akbar dengan
gagah, mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim
dengan lembut hanya untuk saling membunuh sesama muslim.
Bila melihat
kenyataan yang terjadi seperti sekarang ini, penulis yang mungkin masih jauh
dari sempurna ilmu agamanya tentang Islam, merasa miris hati hingga sampai
meneteskan air mata melihat kenyataan yang terjadi pada Umat yang mulia ini,
yang notabene umat yang diberi hak Allah untuk memimpin dunia (Khalifah fil
Ardh) dan juga mensejahterakan semesta alam (Rahmatan lil ‘alamin).
Dengan
senantiasa bermohon keridhaan Allah dan hidayahNya marilah mulai merenung,
memahami agar mengerti apa yang penulis sampaikan pemahaman Bismillahirrahmanirrahim di bawah ini,
pemahaman ini penulis sampaikan semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah
SWT, tidak ada tujuan selainnya. (Tidak
untuk diperdebatkan)
Ya ya ya… Bismillahirrahmanirrahim bila mau
mendalaminya secara hakikat, kita insya Allah akan menemukan pemahaman ilmu
yang sangat mulia. Di sini penulis akan mulai menguraikan secara sederhana
hakikat dari kalimat Bismillahirrahmanirrahim.
Dalam Kalimat Bismillahirrahmanirrahim
terdapat kata atau kalimat yang maknanya sbb:
Bi/ Dengan : Hakikat
Dengan adalah syarat / cara
Berarti hamba Allah dalam
kehidupannya haruslah memiliki cara atau syarat dalam pengabdiannya kepada
Allah agar amal perbuatannya diterima atau sampai ke hadirat Allah SWT
Isme/ Ismu :
Hakikat ismu adalah Nama/ paham/ Ilmu
Bermakna hamba Allah harus memiliki faham
atau ilmu yang tepat yang dapat membimbingnya agar amal perbuatannya sampai ke hadirat
Allah SWT.
Allah : Hakikatnya Allah SWT yang Maha Adil
Bermakna Allah yang Maha Adil sebagai
tujuan dari pada pengabdian, berarti manusia harus berbuat Adil dalam kehidupan
ini sebagai pengabdiannya kepada Allah SWT.
Pengasih :
Hakikatnya adalah Allah memiliki
sifat pengasih (suka memberi/ sosial)
Bermakna bahwa hamba Allah harus
memiliki jiwa sosial yang tinggi dalam kehidupannya sebagai pengabdiannya
kepada Allah SWT.
Penyayang : Hakikatnya adalah Allah memiliki
sifat Penyayang
Bermakna bahwa hamba Allah harus
memiliki sifat yang rendah hati, tidak membeda-bedakan manusia (menghormati
harkat dan martabat manusia) dalam pengabdiannya kepada Allah SWT.
Jadi bila diambil kesimpulan makna kalimat Bismillahirrahmanirrahim adalah Ilmu
Allah yang kita kerjakan dengan cara berbuat adil, dan kasih sayang. Jadi amal yang
sampai ke hadirat Allah SWT yaitu amal yang diperbuat dengan didasari rasa Keadilan dan Kasih Sayang.
Nah yang jadi pertanyaannya :
1. Apakah kita hamba
Allah sebagai pribadi sudah berbuat Adil dan kasih sayang terhadap diri kita
sendiri? Apakah kita sudah menghormati dan menghargai harkat dan martabat diri
kita sendiri?
2. Apakah kita hamba Allah sebagai
individu (Makhluk sosial) sudah berbuat Adil dan kasih sayang terhadap orang
lain? Apakah kita sudah menghormati dan menghargai harkat dan martabat orang lain?
3. Apakah kita hamba
Allah sebagai aliran/ golongan sudah berbuat Adil dan kasih sayang terhadap
golongan/ aliran lain? Apakah kita sudah menghormati dan menghargai harkat dan
martabat golongan/ aliran lain?
4. Apakah kita hamba
Allah sebagai Pemimpin sudah berbuat Adil dan kasih sayang terhadap orang yang
kita pimpin? Apakah kita sudah menghormati dan menghargai harkat dan martabat orang
kita pimpin?
5. Apakah kita hamba
Allah sebagai Negara sudah berbuat Adil dan kasih sayang terhadap Negara lain?
Apakah kita sudah menghormati dan menghargai harkat dan martabat Negara lain?
Marilah dengan Bismillahirrahmanirrahim Penulis mengajak, agar masing-masing
individu, golongan, pemimpin atau Negara ber fastabiqul Khoirat.
(Berlomba-lomba dalam kebaikan sebagai wujud pengabdian terindah kepada Allah
SWT).
Tampilkanlah yang terbaik yang berBismillahirrahmanirrahim, niscaya yang
lebih banyak menjalankan Bismillahirrahmanirrahim
yang akan jadi pemenang.
Dan jika
setiap diri individu, golongan, pemimpin atau Negara memahami Bismillahirrahmanirrahim dan
menjalankannya, insya Allah ajaran
Islam yang mulia ini akan bisa benar-benar menjadi Rahmatan lil ‘alamin, karena semesta alam dipenuhi ajaran keadilan
dan kasih sayang. Selamatlah (Islam) dan damailah semesta alam.
Harapan
penulis, mudah-mudahan tulisan ini dapat menjadikan kita sebagai hamba yang
semakin dicintai dan disayangi Allah SWT. Akhirnya bila ada kesalahan tulisan
atau kurang jelas dalam penyampaian mohon dimaafkan.
Alhamdulillahirabbil’alamin
31 Januari
2013
Putra Rakyat
Jelata
Abdullah Soim Utomo
No comments:
Post a Comment