Bismillahirrahmanirrahim
Latar Belakang Penyusunan Konsep.
Kita
sangatlah sadar dan menyadari sejak zaman dahulu bahwasannya bangsa atau Negara
Indonesia adalah merupakan Negara Maritim dan juga Negara Agraris. Disebut Negara Maritim
karena Negara Indonesia memiliki luas wilayah perairan atau laut melebihi dari
pada luas daratannya sehingga Indonesia memiliki banyak pelaut ulung dan
tangguh. Negara Agraris karena Negara
Indonesia memiliki negeri yang tanahnya luas dan subur sehingga rakyatnya
sebagian besar mata pencaharian sehari-harinya adalah bertani atau bercocok
tanam.
Bangsa ini sudah membuktikan pada zamannya yaitu dimasa kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan juga kerajaan Majapahit di Jawa, mampu menjadi Negara atau kerajaan yang disegani, karena kedua kerajaan tersebut mampu menggali dan memaksimalkan potensi yang ada pada diri bangsanya, dengan kata lain bahwa kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit mengetahui dan memahami akan jati diri bangsa dan negaranya sebagai Negara Maritim dan Negara Agraris.
Bangsa ini sudah membuktikan pada zamannya yaitu dimasa kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan juga kerajaan Majapahit di Jawa, mampu menjadi Negara atau kerajaan yang disegani, karena kedua kerajaan tersebut mampu menggali dan memaksimalkan potensi yang ada pada diri bangsanya, dengan kata lain bahwa kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit mengetahui dan memahami akan jati diri bangsa dan negaranya sebagai Negara Maritim dan Negara Agraris.
Kerajaan Sriwijaya menyadari betul
bahwa kerajaannya memiliki wilayah
laut yang luas, sehingga kerajaan
Sriwijaya membangun pelabuhan dan mendidik rakyatnya di bidang kelautan
agar dapat memaksimalkan dalam menggali sumber daya dan hasil dari bidang
kelautan serta memanfaatkan laut sebagai pasar. Sriwijaya juga membangun
angkatan perang laut yang handal untuk menjaga dan mengamankan wilayah
kelautannya. Tidaklah disangsikan lagi bahwa armada perang laut Kerajaan Sriwijaya sangat tangguh dan
disegani pada jamannya. Jadilah Negara/ kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan
yang makmur dan aman sentosa.
Tidaklah jauh berbeda dengan kerajaan Sriwijaya yaitu kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit untuk memperkuat ekonomi kerajaannya dengan memaksimalkan hasil pertanian dan juga kelautan. Mengingat pentingnya kedua sumber kehidupan tersebut, di bidang pertanian dibangunlah irigasi yang memadai untuk membangun sistim pertaniannya dan mendidik rakyatnya cara bertani yang baik. Selain itu juga mendidik para nelayan menjadi pelaut yang handal. Pelaut pada jaman kerajaan Majapahit terkenal tangguh dan ulung. Armada tentara kelautan kerajaan Majapahit masa itu juga terkenal dan sangat kuat, dan sangat disegani oleh kerajaan-kerajaan lain.
Sehingga tidaklah mengherankan bila luas wilayah kerajaan Majapahit kala itu lebih luas dari pada luas NKRI saat ini, yang katanya lebih maju dan modern. Patut disayangkan bila jaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit luas wilayah bertambah, lain halnya dengan NKRI saat ini malah berkurang, dan semakin berkurang.
Tidaklah jauh berbeda dengan kerajaan Sriwijaya yaitu kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit untuk memperkuat ekonomi kerajaannya dengan memaksimalkan hasil pertanian dan juga kelautan. Mengingat pentingnya kedua sumber kehidupan tersebut, di bidang pertanian dibangunlah irigasi yang memadai untuk membangun sistim pertaniannya dan mendidik rakyatnya cara bertani yang baik. Selain itu juga mendidik para nelayan menjadi pelaut yang handal. Pelaut pada jaman kerajaan Majapahit terkenal tangguh dan ulung. Armada tentara kelautan kerajaan Majapahit masa itu juga terkenal dan sangat kuat, dan sangat disegani oleh kerajaan-kerajaan lain.
Sehingga tidaklah mengherankan bila luas wilayah kerajaan Majapahit kala itu lebih luas dari pada luas NKRI saat ini, yang katanya lebih maju dan modern. Patut disayangkan bila jaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit luas wilayah bertambah, lain halnya dengan NKRI saat ini malah berkurang, dan semakin berkurang.
Inilah
pentingnya sejarah, sehingga orang-orang atau para Pemimpin sebelum kita
senantiasa mengingatkan kita kepada sejarah. Apabila kita mau belajar dari sejarah tentunya kita tidak akan menjadi
Negara yang seperti saat ini, yang kita rasakan yaitu kehidupan rakyat yang semakin hari bukannya semakin membaik, melainkan kehidupan yang semakin dirundung kecemasan karena sulitnya
pekerjaan, dan segala
harga kebutuhan hidup semakin melangit, rakyat hidup penuh dengan kekurangan,
untuk sekedar mencari nafkah memenuhi kebutuhan makan sehari-hari saja amatlah
sulit, padahal kita ini hidup di
sebuah Negara yang tanahnya subur dan juga laut yang hasilnya sangatlah
melimpah. Kenapa bisa menjadi seperti ini?
seharusnya pertanyaan seperti inilah yang harus selalu terngiang di benak
pemimpin dan juga rakyat negeri ini. Sehingga diharapkan untuk mengadakan
perubahan ke arah yang lebih baik.
Dengan memahami dan menelaah sedikit sejarah dua kerajaan besar yang pernah ada di bumi nusantara ini, marilah kita bersama-sama kembali ke jatidiri kita sebagai bangsa atau Negara maritim dan Negara agraris, berarti tidak dapat ditawar lagi, manakala negeri ini menginginkan kemakmuran dan kesejahteraan berarti bangsa ini haruslah mampu untuk menggali potensi dan memaksimalkan dari dua sektor kehidupan di atas, yaitu pertanian dan kelautan. Jika kedua sektor ini sudah berhasil, segala sektor kehidupan yang lain akan mengikuti dengan sendirinya.
Sebagai bahan pertimbangan di sini penulis memberikan masukan cara Negara untuk menggali potensi yang ada pada bangsanya, salah satunya dari segi pertanian, yang akan kami uraikan sebagai berikut :
Dengan memahami dan menelaah sedikit sejarah dua kerajaan besar yang pernah ada di bumi nusantara ini, marilah kita bersama-sama kembali ke jatidiri kita sebagai bangsa atau Negara maritim dan Negara agraris, berarti tidak dapat ditawar lagi, manakala negeri ini menginginkan kemakmuran dan kesejahteraan berarti bangsa ini haruslah mampu untuk menggali potensi dan memaksimalkan dari dua sektor kehidupan di atas, yaitu pertanian dan kelautan. Jika kedua sektor ini sudah berhasil, segala sektor kehidupan yang lain akan mengikuti dengan sendirinya.
Sebagai bahan pertimbangan di sini penulis memberikan masukan cara Negara untuk menggali potensi yang ada pada bangsanya, salah satunya dari segi pertanian, yang akan kami uraikan sebagai berikut :
MENGGALI POTENSI PERTANIAN/
TANAH
Sebenarnya
bangsa ini sudah memiliki ahli dan juga petani yang pandai dan mumpuni dalam mengolah pertanian, yang
lebih menjadi titik permasalahannya adalah sistim yang dijalankan atau yang
dipakai kurang pas dan seandainya sudah tepat tidak dapat berjalan dengan baik.
Langsung kepada pokok permasalahan
dan cara menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani dari awal pengolahan
tanah hingga menjual hasil
panen. Manakala
sistim dan cara ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas insya Allah
dalam waktu yang tidak begitu lama bangsa ini akan segera dapat keluar dari
krisis multidimensi yang berkepanjangan.
Dalam sistim ini pemerintah atau pemimpinlah yang memegang peranan penting dalam mengawalinya. Karena untuk keberhasilan ini awalnya pemerintahlah yang harus bertanggung jawab untuk melakukan langkah-langkah yang tepat demi tercapainya program ini, sehingga disini pemimpin dituntut jiwa patriotisme dan rela berkorban untuk kepentingan orang-orang yang dipimpimnya untuk kepentingan bersama. Dan rakyat harus percaya kepada pemimpin bahwa pemimpinnya tidak akan berbuat merugikan rakyat.
Dalam sistim ini pemerintah atau pemimpinlah yang memegang peranan penting dalam mengawalinya. Karena untuk keberhasilan ini awalnya pemerintahlah yang harus bertanggung jawab untuk melakukan langkah-langkah yang tepat demi tercapainya program ini, sehingga disini pemimpin dituntut jiwa patriotisme dan rela berkorban untuk kepentingan orang-orang yang dipimpimnya untuk kepentingan bersama. Dan rakyat harus percaya kepada pemimpin bahwa pemimpinnya tidak akan berbuat merugikan rakyat.
Disinilah yang menjadi titik
temu, yang intinya antara
pemimpin dan juga rakyat harus ada suatu kepercayaan. Sehingga antara pemimpin
dan juga rakyat dapat berjalan beriringan, berkerja keras bahu membahu demi kepentingan bangsa dan
Negara.
Kesimpulannya sistim pertanian yang kita jalankan ini adalah sistim yang beriringan dan kerjasama yang baik antara pemimpin/pemerintah dan rakyatnya.
Kesimpulannya sistim pertanian yang kita jalankan ini adalah sistim yang beriringan dan kerjasama yang baik antara pemimpin/pemerintah dan rakyatnya.
Adapun sistim dan langkah yang harus dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
I. Pra Tanam
Pra
tanam adalah langkah yang dikerjakan sebelum petani menanami lahannya. Langkah tersebut meliputi :
1. Persiapan lahan.
Lahan yang dipersiapkan tentunya sudah dapat dipastikan bahwa lahan tersebut haruslah dapat tercukupi airnya, meskipun dalam musim kemarau sekalipun. Karena air adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk kehidupan tanaman.
1. Persiapan lahan.
Lahan yang dipersiapkan tentunya sudah dapat dipastikan bahwa lahan tersebut haruslah dapat tercukupi airnya, meskipun dalam musim kemarau sekalipun. Karena air adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk kehidupan tanaman.
2.
Mempersiapkan dan juga menggunakan
peralatan yang modern serta memadai dalam proses
pengolahan lahan dan perawatan tanaman, hingga mendapatkan hasil panen yang maksimal.
3. Dipilih benih yang unggul dan berkwalitas.
3. Dipilih benih yang unggul dan berkwalitas.
II. Pelaksanaan Penanaman
Pada
pelaksanaan penanaman ini haruslah benar-benar diperhatikan cara penanaman yang baik dan
benar agar nantinya didapatkan hasil yang maksimal.
III. Perawatan
Langkah
ini sangat diperlukan karena pada langkah ini petani harus benar-benar paham dengan kondisi tanamannya.
Langkah-langkah
yang harus dikerjakan meliputi :
1.
Mencukupi kebutuhan air bagi tanaman.
2.
Sistim dan cara pemupukan yang benar dan
baik
3.
Pencegahan tanaman agar tidak diserang
oleh penyakit atau hama, dll.
Langkah
Untuk Mengatasi Permasalahan yang dihadapi :
1. Pengairan.
Untuk
mengatasi Lahan pertanian tidak kekurangan air, harus dibuat sistim irigasi yang tepat dan benar, untuk mencukupi kebutuhan
pengairan ini, adalah dengan cara pembuatan
waduk-waduk di areal pertanian.
Lahan yang dipergunakan untuk waduk ini
diutamakan tanah milik pemerintah atau milik petani yang dibeli dengan harga
yang pantas dan bijak untuk kepentingan bersama.
2. Penyediaan alat pertanian, bibit
(benih), pupuk dan insektisida.
Untuk menyediakan dan juga mencukupi
segala kebutuhan yang diperlukan oleh petani, maka harus dibentuk
Koperasi Petani Mandiri (KPM),
ini untuk memudahkan agar petani
bisa mendapatkan segala bentuk kebutuhan yang diperlukan dalam kegiatan bertaninya dengan cara mudah
dan cepat.
Modal
Koperasi Petani Mandiri (Kotaman) pada awalnya sepenuhnya harus ditanggung oleh
pemerintah dan dalam perkembangannya pengelolaan koperasi ini diserahkan kepada petani sendiri di bawah pengawasan pemerintah
dan juga bimbingan orang yang ahli di bidangnya.
3. Cara pengolahan tanah/ lahan dan perawatan tanaman.
Memberikan penyuluhan dan juga pengertian cara
pengolahan tanah dan perawatan tanaman yang baik dan bijak
kepada petani secara berkala dan rutin oleh orang yang ahli di bidang pertanian atau dari kalangan petani itu sendiri
yang sudah berhasil, untuk menularkan
ilmu atau memberikan masukan kepada petani yang lain agar semua petani mendapatkan hasil panen yang
maksimal.
4. Cara memasarkan hasil panen.
Agar petani tidak dipermainkan oleh
tengkulak atau penebas, jadi petani harus mampu
mematok harga dari hasil panennya. Jadi disini petani harus berani dan bisa menentukan harga tanpa takut hasil panennya
tidak laku terjual, caranya yaitu :
Dengan cara dibentuk Koperasi Pemasaran
Hasil Panen (KPHP), bentuk
usaha inilah yang akan menampung
segala hasil panen yang dihasilkan oleh petani, sehingga petani tidak akan kesusahan lagi untuk
menjual hasil panennya dengan harga yang pantas.
Koperasi Pemasaran Hasil Panen ini khusus untuk mengelola hasil panen petani, dari pembelian dan cara pendistribusian
atau pemasarannya.
Pengurus Koperasi Pemasaran Hasil
Panen (KPHP) adalah dari kalangan
petani sendiri di bawah pengawasan dan bimbingan orang yang ahli di bidang tersebut. Modal awal Koperasi
Pemasaran Hasil Panen (KPHP) inipun
sepenuhnya harus disediakan oleh pemerintah dan selanjutnya dalam
perkembangannya, pengelolaan diserahkan
kepada para petani sendiri. Koperasi Pemasaran Hasil Panen (KPHP) cara pengelolaannya harus terpisah dengan
Koperasi Petani Mandiri (KPM),
meskipun tetap di dalam satu wadah.
Sehingga untuk menampung aspirasi dan juga
sebagai pusat serta induk dari segala aktifitas petani ini maka dibentuk suatu
Kelompok Kerja Petani Mandiri (KKPM). Jadi Kelompok
Kerja Petani Mandiri (KKPM) inilah merupakan
induk dan wadah dari segala bentuk
usaha dan kegiatan petani. Termasuk juga pengelolaan peternakan juga
berinduk ke KKPM.
MENGGALI POTENSI KELAUTAN/ AIR
Untuk meningkatkan hasil atau mengolah hasil
kelautan ini sistim dan langkah yang diambil tidak jauh berbeda dengan
pertanian, sehingga di sini penulis tidak akan menjelaskan secara rinci, tetapi
apa yang diuraikan nantinya dapat dengan mudah dipahami dan dilaksanakan dengan
mudah.
Pada
dasarnya yang menjadi titik persoalan atau permasalahan dari petani dan nelayan
bangsa ini adalah modal, peralatan dan juga pemasaran. Dengan tanggapnya pemimpin akan
permasalahan ini seharusnya segala sesuatu persoalan ini dapat diselesaikan
dengan cepat. Sebenarnya di sini hati-lah
yang harus berbicara dan kemauan untuk bekerja keras, “Sesungguhnya masih adakah keinginan dari para pemimpin
bangsa ini untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik kepada rakyat,
bangsa dan negaranya?”. Bilamana pemimpin sudah ada keinginan dan kemauan untuk bekerja keras sesuai dengan jabatannya, insya Allah segala
cita-cita dapat terlaksana, dan
segala permasalahan dapat diatasi.
Langkah untuk mengatasi permasalahan
nelayan :
1. Menyediakan modal usaha dan
peralatan yang dibutuhkan para nelayan dalam kegiatan
sehari-harinya dalam mencari
ikan.
Untuk
mengatasi masalah ini pemerintah atau pemimpin harus berani menyediakan segala
modal dan juga peralatan yang dibutuhkan oleh nelayan, dengan membentuk suatu
badan usaha atau bentuk usaha sejenis Koperasi Nelayan (KN), dengan modal sepenuhnya harus ditanggung oleh
pemerintah atau pemimpin pada awalnya, dan dalam perkembangannya diserahkan
kepada para nelayan sendiri dalam pengawasan pemerintah dan bimbingan oleh orang yang ahli di bidangnya.
Sistim
yang dipakai dalam Koperasi
Nelayan harus mudah tetapi
bertanggung jawab, sehingga para nelayan bisa mendapatkan segala bentuk
kebutuhannya untuk kegiatan usahanya dengan mudah dan cepat (semisal memberikan
pinjaman modal usaha atau pembelian peralatan dengan pengembalian atau
pembayaran lunak). Tetapi disini para nelayan juga harus dipahamkan bahwa
koperasi ini milik bersama dan untuk melayani segala kebutuhan yang diperlukan
oleh nelayan dalam kegiatannya dalam menangkap ikan, untuk itu Konel harus
benar-benar dikelola dengan baik dan bertanggung jawab. Keuntungan koperasi
nantinya untuk terus dikembangkan dan memperbesar usaha sehingga diharapkan
dalam perkembangannya ke depan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat
khususnya nelayan.
2. Menampung hasil tangkapan ikan
para nelayan dan membelinya dengan pantas kemudian
mendistribusikan dan memasarkan hasil tangkapan ini ke pasar.
Untuk
menangani masalah ini tentunya pemerintah atau pemimpin lagi yang harus
mengambil langkah yang tepat dan berani. Caranya seperti langkah 1, yaitu
dengan cara membentuk suatu badan usaha sejenis Koperasi Hasil Tangkapan (KHT), yang mempunyai tugas utama untuk
menampung hasil tangkapan ikan oleh nelayan dengan cara membelinya dengan harga
yang pantas dan bijak, dan kemudian bertugas untuk mendistribusikan atau
menjual ke pasar. Koperasi ini harus dikelola dengan baik dan penuh tanggung
jawab untuk kepentingan bersama.
Dengan
langkah ini diharapkan nelayan tidak akan khawatir lagi dengan hasil
tangkapannya, ke mana akan dijual tanpa merasa takut tidak laku atau di beli dengan harga
yang rendah. Hal inilah yang nantinya diharapkan dapat memacu para nelayan
untuk lebih giat bekerja untuk melaut manangkap ikan, tidak seperti yang
sekarang ini dirasakan atau dikeluhkan para nelayan untuk melaut saja tidak
bisa karena peralatan yang sudah usang dan juga harga bahan bakar yang mahal,
sehingga tidak sebanding dengan hasil yang didapat dalam arti besar pasak dari
pada tiang, adanya hanya merugi.
Bila
sistim ini dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas serta adanya suatu
kepercayaan antara pemerintah dan juga para nelayan insya Allah bangsa ini
tidak akan lama untuk dapat bangkit lagi menjadi negeri yang adil dan makmur.
Selanjutnya
sebagai kesimpulannya, rakyat
akan semakin giat bekerja sehingga hasil akan semakin berlimpah, baik dari
hasil pertanian dan kelautan, juga keuntungan koperasi digunakan lagi untuk
kesejahteraan rakyat dan juga pembangunan. Dengan berjalannya kedua sektor ini secara
serentak akan berjalan pula segala sektor yang lain karena dengan hasil yang
berlimpah dari kedua sektor ini dapat meningkatkan penghasilan rakyat dan
negara, dengan keberhasilan kedua sektor ini insya Allah kita akan mampu
membeli segala peralatan yang modern (teknologi maju) untuk meningkatkan
produksi, di bidang keamanan
akan mampu membeli peralatan perang
yang canggih (TNI,POLRI kuat :wilayah darat, laut , udara aman), dapat
membiayai pendidikan generasi
(Pendidikan maju) , yang akhirnya negeri Indonesia akan makmur, kuat dan
pandai. Sehingga sudah pas apabila ini semua sudah terlaksana Indonesia akan
menjadi :
“Negeri Indonesia yang
Gemah Ripah Loh Jinawi, Tata Titi Tentrem, Kerta Raharja, Adil dan Makmur,
Murah Sandang Pangan” insya Allah
Memang tidaklah mudah untuk
merealisasikannya, tetapi tidaklah mustahil semuanya akan terlaksana jika kita
mempunyai niat dan kemauan yang baik dan kuat serta mau bekerja keras
bersama-sama untuk mewujudkannya. Selanjutnya hanya kepada Allah kita memohon
kekuatan dan bertawakal.
Sadarilah Indonesia bukan Negara industri
dan juga bukan ahli teknologi, tetapi Indonesia adalah Negeri Perahu yang
merupakan Negara Agraris dan juga Negara Maritim. Indonesia akan bisa membeli
teknologi dan hasil industri dengan memajukan Agraris dan Maritim. (ingat
negerimu adalah agraris dan maritim).
Catatan
:
1. QS. Al Isra 17: 70
Sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak
Adam, kami berikan kekuasaan kepada mereka di darat dan di laut,
dan kami anugerahi mereka rizki dan sungguh kami utamakan mereka di atas
kebanyakan makhluk kami.
Di
darat(fi bari) mengolah tanah (agraris) dan di laut(fi bahri) memaksimalkan
sumberdaya laut (maritime)
Masya
Allah jauh sebelum agama Islam masuk ke Indonesia, kerajaan Sriwijaya dan
Majapahit tanpa menyadarinya telah membuktikan kebenaran Alqur’an, sehingga
mereka mendapatkan kekuasaan yang jauh lebih
besar dari NKRI sekarang dan rizki yang berlimpah dan lebih makmur daripada
NKRI sekarang. (pantas untuk direnungkan)
2. QS. Al Quraisy
Aladzi at ammahum mincuin wa amanahun
minhof.
(Bebas dari rasa lapar dan rasa takut).
Bebas dari rasa lapar bermakna Negara telah
makmur, bebas dari rasa takut berarti Negara telah kuat, tidak ada yang berani mengganggu
kedaulatannya.
3. Kullunnas bi Imammihim
(Manusia bagaimana Pemimpinnya)
Maka jadilah Pemimpin yang Sidiq, amanah,
tablig dan fathonah.
Baiknya rakyat sangat bergantung bagaimana cara
pemimpin dalam memimpin rakyatnya.
4. Sistim ekonomi kerakyatan. (UUD 1945 pasal
33).
Koperasi untuk kekeluargaan harus
dihidupkan.
Menggunakan kekayaan ibu pertiwi untuk
kemakmuran seluruh bangsanya.
Marilah kita kembali kepada pelaksanaan
dasar Negara Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konskuen.
Pancasila :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
(Pernyataan sebagai bangsa yang berTauhid)
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
(Nilai kasih sayang, keseimbangan dan
berakhlak)
3. Persatuan Indonesia.
(Nilai
untuk tetap bersatu tidak berfirqoh-firgoh atau berpecah belah dan tetap
berjamaah)
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaran/ perwakilan)
(Nilai untuk saling menghormati harkat dan
martabat manusia serta toleransi.
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
(Tercapainya
keseimbangan, keharmonisan dan kehidupan tanpa membeda-bedakan)
Bila di ibaratkan :
* Pancasila
adalah Ruh bangsa Indonesia
* Dan
UUD 1945 adalah gerak daripada Ruh
Jadi bila merasa mengaku BerPancasila wajib
menjalankan UUD 1945 untuk mencapai Indonesia Raya.
Kebenaran
Pancasila terwujud dan terbukti bilamana UUD 1945 dilaksanakan.
Sudahkah
para pemimpin bangsa ini mengawali berPancasila dengan menjalankan UUD 1945
dengan murni dan konskuen?
Bila mengaku berPancasila tetapi tidak
menjalankan UUD 45, ibarat manusia yang hidup hanya tidur dan berbaring yang
hanya ada nafasnya saja. Tak ada yang dihasilkan karena tidak bergerak dan
berbuat.
Selanjutnya ijinkan kami untuk berdoa kepada Allah :
Bismillahirrohmanirrohim
Ya Allah yang maha Kuasa dan Berkehendak,
hamba-hambaMu ini lemah dan tiada daya tanpa Engkau ya Allah,
mohon ijin dan RidhoMu serta berilah kekuatan kepada hamba-hambaMu
ini, agar mampu melakukan dan mewujudkan cita-cita membangun bangsa dan negara
tercinta Indonesia. Agar menjadi bangsa yang tahu akan jatidirinya. Amin
Tulisanku ini semata-mata hanya sebagai acuanku
dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT dengan membangun bangsa dan Negara
Indonesia melalui bidang pertanian dan kelautan serta sebagai masukan kepada
para sahabat yang memiliki keinginan untuk membangun bangsa Indonesia tercinta.
Harapanku semoga bermanfaat dan bila ada yang tidak berkenan dengan tulisanku
ini mohon dimaafkan.
Tulisanku ini merupakan revisi dari tulisan pertamaku
yang pernah aku tuliskan pada tanggal 17 September 2007
INDONESIA RAYA
Walhamdulillahirrabbil’alamin
23 Januari 2013
Putra Rakyat Jelata
Abdullah Soim Utomo
2 comments:
lumayan desainnya :)
mantap artikelnya :)
Post a Comment